ANALISIS KORELASI ANTARA PERILAKU IMPULSIVE BUYING DENGAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA INDIVIDU DEWASA AWAL

  • Jollyn Universitas Tarumanagara
  • Debora Basaria Universitas Tarumanagara
Keywords: Impulsive Buying, Subjective Well-Being, Dewasa Awal

Abstract

Berkembangnya dunia pemasaran membuat banyak Perusahaan yang melakukan pemasaran dengan ide-ide yang unik dan dapat menarik pelanggan untuk membeli barang produksinya. Hal ini juga menyebabkan kemunculan fenomena impulsive buying, menurut beberapa studi impulsive buying sendiri dapat menimbulkan emosi negatif bagi individu sehingga memiliki dampak yang buruk untuk kehidupan sehari-hari. Impulsive buying sendiri juga sering dialami oleh individu dewasa awal. Oleh karena itu penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara impulsive buying dengan subjective well-being pada dewasa awal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode snowball secara online sesuai kebutuan peneliti. Partisipan dari penelitian ini juga terdiri dari 366 partisipan yang memiliki rentang umur 18-25 tahun. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur impulsive buying adalah Impulsive Buying Tendency Scale (IBTS) sedangkan subjective well-being menggunakan alat ukur Satisfaction with life scale (SWLS) dan positive affect and negative affect scale (PANAS). Hasil penelitian yang didapat juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara perilaku impulsive buying dengan subjective well-being, dengan nilai  r= -.140 dan p= .007 < .05. Hasil lain yang didapatkan juga terdapat hubungan positif antara impulsive buying dengan emosi negatif dan terdapat hubungan yang negatif antara impulsive buying dengan kepuasan hidup dan emosi positif. Hal ini menyatakan bahwa semakin rendah impulsive buying maka semakin tinggi subjective well-being.

References

Afiani,I. R., & Maevani, H. (2023). Hubungan Subjective Well-Being Dengan Perilaku Impulsive Buying Di E-Commerce Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Universitas Negeri Padang1 NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. https://doi.org/10.31604/jips.v10i4.2023
Alkassim, R. S., Etikan, I., & Musa, S. A. (2016) Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling. American Journal of Theoretical and Applied Statistics, 5(1), 1-4. Doi: 10.11648/j.ajtas.20160501.11
Andrews, F. M., & Withey, S. B. (1976). Social indicators of well-being: Americans’ perceptions of life quality. New York: Plenum.
Awan, A. G., & Abbas, N. (2015). Impact of demographic factors on impulse buying behavior of consumers in Multan-Pakistan. European Journal of Business and Management , 7(22), 96-105.
Carter, S.,M. (2018, Desember 11). 80% of younger shoppers make impulse purchases online—here's how sites trick you into spending . CNBC. https://www.cnbc.com/2018/12/11/80percent-of-young-people-made-an-impulse-buy-online-this-yearheres-why.html
Coley. (2002). Affective and cognitive processes involved in impulse buying. University of Georgia. http://getd.libs.uga.edu/pdfs/coley_amanda_l_200205_ms.pdf
Diener, E., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2002). Subjective well-being: The science of happiness and life satisfaction. In C. R. Snyder & S. J. Lopez (Eds.), Handbook of positive psychology (pp. 63–73). New York: Oxford University Press.
Dihni, A. V. (2022, April 22). Barang atau jasa yang paling sering dibeli responden saat belanja online (2022). Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/22/ini-deretan-barang-yang-paling-sering-dibeli-masyarakat-saat-belanja-online
Naderifat, M., Ghaljaie, F., & Goli, H. (2017). Snowball sampling: a purposeful method of sampling in qualitative research. Stride in Development of medical Education, 14(3), 1-2. Doi: 10.5812/sdme.67670
Pramudita, B. (2023). Hypefast beberkan tren brand local di Indonesia. Marketeers. https://www.marketeers.com/hypefast-beberkan-tren-brand-lokal-di-indonesia/
Puspaningtyas, L. (2023, Mei 9). Mandiri Institute catat kenaikan trend belanja konsumen di 2023. Republika. https://ekonomi.republika.co.id/berita/rue9k1502/mandiri-institute-catat-kenaikan-tren-belanja-konsumen-di-2023
Rachmawati. (2014). Pengaruh Subjective Well-Being, Social Influence, Self-Esteem Dan Faktor Demografis Terhadap Impulse Buying. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Santrock, J. W.(2011). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup) Jakarta:Erlangga.
Sari, P.S., & Winduwati,S. (2023). Analisa media sosial dan komunikasi promosi pada pemengaruh makro di media sosial. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis, 7(1), 102-103. https://doi.org/10.24912/jmieb.v7i1.22804
Saskia, C. (2023, Mei 5). Pendapatan Apple turun, cuman Iphone yang penjualannya naik. Kompas. https://tekno.kompas.com/read/2023/05/05/09300047/pendapatan-apple-turun-cuma-iphone-yang-penjualannya-naik?page=all
Verplanken, B., & Herabadi, A. G. (2001), Individual differences in impulse buyingtendency: feeling and no thinking. European Journal of Personality, 15(S1), S71-S83. DOI: 10.1002/per.423
Verplanken, B., Herabadi, A. G., Perry, J. A., & Silvera, D. H. (2005), Consumer style and health: the role of impulsive buying in unhealthy eating. Psychology and Health, 20(4),429-41. https://researchportal.bath.ac.uk/en/publications/consumer-style-and-health-the-role-of-impulsive-buying-in-unhealt
Wood, M. (1998). Socioeconomic status, delay of gratification, and impulse buying. Journal of Economic Psychology, 19 (3), 295-320.
Wu, I, L., Chiu, M. L., & Chen, K. W. (2020). Defining the determinants of online impulse buying through a shopping process of integrating perceived risk, expectation-confirmation model, and flow theory issues. International Journal of Information Management, 52, 1-12. https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2020.102099
Published
2023-12-07
How to Cite
Jollyn, & Debora Basaria. (2023). ANALISIS KORELASI ANTARA PERILAKU IMPULSIVE BUYING DENGAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA INDIVIDU DEWASA AWAL. Journal of Social and Economics Research, 5(2), 310-317. https://doi.org/10.54783/jser.v5i2.131