ANALISIS KORELASI SELF COMPASSION DENGAN PSYCHOLOGICAL WELLBEING PADA ANAK SULUNG PEREMPUAN DEWASA AWAL

  • Fifian Prahayuningtyas Universitas Tarumanagara
  • Debora Basaria Universitas Tarumanagara
Keywords: Belas Kasih, Kesejahteraan Psikologis, Anak Sulung, Dewasa Awal

Abstract

Pada sebuah keluarga, anak berperan menjadi sumber bahagia dan harapan utama bagi orang tuanya. Terdapat pengaruh tertentu dalam perkembangan bagi setiap anak yang dilahirkan berdasarkan dengan urutan kelahirannya. Subjek penelitian ini yaitu anak sulung perempuan dewasa awal dengan jumlah subjek partisipan 386 orang. Tujuan dilakukannya penelitian yaitu mengkaji hubungan self compassion terhadap psychological well-being anak sulung perempuan dewasa awal. Penelitian ini dilaksanakan memanfaatkan angket berbentuk gform yang diberikan lewat social media. Kuesioner ini diberikan untuk mengukur 2 variabel penelitian diantaranya self compassion scale menggunakan Cronbach’s Alpha yakni 0.904. Sementara itu, variabel psychological well being mendapatkan Cronbach’s Alpha yakni 0.894. Analisa data berupa uji korelasi dalam mengkaji hubungan self compassion terhadap psychological well being anak sulung perempuan dewasa awal, dengan hasil skor r = 0,777 dan p=<0,00. Menurut data itu, menunjukkan adanya hubungan diantara kedua variabel. Dengan demikian, bisa disimpulkan peneliti yaitu tinggi rendahnya self compassion seseorang akan mempengaruhi dan sejalan dengan tingkat psychological well being orang tersebut. Semakin tinggi tingkat self compassion yang dimiliki individu, semakin tinggi juga psychological well-being yang dimiliki individu tersebut, begitu juga sebaliknya.

References

Adler, A. (1946). Understanding human nature (pp. 3-256).
Agarwal, S., Guntuku, S. C., Robinson, O. C., Dunn, A., & Ungar, L. H. (2020). Examining the Phenomenon of Quarter-Life Crisis Through Artificial Intelligence and the Language of Twitter. Frontiers in Psychology, 11, 1–11.
Akin, A. (2010). Self-compassion and loneliness. International Online Journal of Educational Sciences, 2 (3), 702-718.
Akin, A., Kayis, A. R., & Satici, S. A. (2011). Self-compassion and Social Support. 2nd International Conference on New Trends in Education and Their Implications, 1377-1380.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.
Azwar, S. (2007). Metode penelitian. Pustaka Pelajar.
Basaria, D. (2017). Gambaran kecerdasan emosi dan psychological well-being tenaga pendidik di provinsi DKI Jakarta. Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan, 9(1), 58-78.
Bluth, K., Robenson, P. N. E., Gaylord, S. A., Faurot, K. R., Grewen, K. M., Arzon, S., & Girdler, S. S. (2016). Does self-compassion protect adolescents from stress?. Journal of Child and Family Studies, 25, 1098-1109.
Caspi, A., & Shiner, R. L. (2006). Personality Development. In N. Eisenberg, W. Damon, & R. M. Lerner (6th ed.). Handbook of child psychology: Social, emotional, and personality development 3, 300–365.
Chandra, A. (2015). Jurnal psikologi konseling vol. 7 no. 1, Desember 2015. Jurnal Psikologi Konseling, 7(1), 1-11.
Espinoza, J. A. (2018). Evidence for a bifactor structure of the Scales of Psychological Wellbeing using exploratory structural equation modeling. Journal of Wellbeing Assessment, 2(1), 21-40.
Fauziyyah, N. H., Rachmawati, Y., & Kurniati, E. (2019). Analisis perilaku sosial anak ditinjau dari urutan kelahiran. Edukid, 15(1), 42-57.
Finlay-Jones, A. L., Rees, C. S., & Kane, R. T. (2015). Self-compassion, emotion regulation and stress among Australian psychologists: Testing an emotion regulation model of self-compassion using structural equation modeling. PloS ONE, 10(7), 1-19.
Fitri, M. A. (2022). Hubungan self compassion dengan psychological well being mahasiswa fakultas psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang sedang menyusun skripsi. [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Giyati, A. N., & Wibowo, C. (2023). Hubungan antara self-compassion dan regulasi emosi dengan stres pada dewasa awal. PSIKODIMENSIA, Kajian Ilmiah Psikologi, 22(2), 83-95.
Gunarsa, S. D. & Gunarsa, Y. S. (1981). Psikologi untuk membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hadibroto, I., Alam, S., Suryaputra, E., & Olivia, F. (2002). Misteri perilaku anak sulung, tengah, bungsu, dan tunggal: Mengenali konsep urutan kelahiran untuk memahami orang lain & diri sendiri. Gramedia Pustaka Utama PT. Jakarta.
Hidayati, F. & Maharani, R. (2013). Self-compassion (welas asih): Sebuah alternatif konsep transpersonal tentang sehat spiritual menuju diri yang utuh. Prosiding psikologi kesehatan. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Hidayanti, N., & Wulandari, Y. (2019). Peranh perempuan dan tantangannya. Jurnal Gender, 1(1), 1-12.
Homan, K, J, (2016). Self-sompassion and psychological well-being in older adults. Journal of Adult Development, 23(2), 111-119.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Gramedia.
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidulan (Edisi kelima). Erlangga.
Hurlock, E. B. (2002). Psikologi perkembangan (5th ed.). Erlangga: Jakarta.
Hurlock, E. (2009). Psikologi perkembangan suatu kehidupan sepanjang rentang kehidupan (Edisi kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Khasanah, N. N., & Rosyida, A. C. (2018). Kejadian sibling rivarly pada anak usia sekolah the incident of sibling rivarly on school-age children. Proceeding Unissula Nursing Conference, 1(1), 53-57.
Kurniasari, E., Rusmana, N., & Budiman, N. (2019). Gambaran umum kesejahteraan psikologis mahasiswa. Journal of innovative Counseling: Theory, Practice, and Research, 3(2), 52-58.
Keyes, C. L. M., Shmotkin, D., & Ryff, C. D. (2002). Optimizing well-being: The empirical encounter of two traditions. Journal of Personality and Social Psychology, 82(6), 1007–1022.
Lyubomirsky, S., Dickerhoof, R., Boehm, J. K., & Sheldon, K. M. (2011). Becoming happier takes both a will and a proper way: An experimental longitudinal intervention to boost well-being. Emotion, 11(2), 391–402.
Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Hadinoto, S. R. (2019). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Neff, K. D. (2003). The development and validation of a scale to measure selfcompassion. Self and identity, 2(3), 223-250.
Neff, K. D., Kirkpatrick, K. L., & Rude, S. S. (2007). Self-compassion and adaptive psychological functioning. Journal of research in personality, 41(1), 139-154.
Neff, K., Pisitsungkagarn, K., & Hsieh, Y. P. (2008). Self-compassion and selfconstrual in the united states, thailand, and taiwan. Journal of Cross-Cultural Psychology, 39, 267-285.
Neff, K. D., & McGehee, P. (2010). Self-compassion and psychological resilience among adolescents and young adults. Self and Identity, 9(3), 225–240.
Neff, K. D., & Costigan, A. P. (2014). Self-compassion, wellbeing, and happiness. Psychologie in Österreich, 2(3), 114-119.
Neff, K. D. (2015). The self-compassion scale is a valid and theoretically coherent measure of self-compassion. Mindfulness, 7, 264-274.
Nurcahyani, E. (2021). Self compassion dan psychological wellbeing pada mahasiswa. (Doctoral dissertation, Evi Nurcahyani).
Nurhayati, E. (2016). Memahami psikologis perempuan (integrasi &
intercomplementer perspektif psikologi dan Islam). Batusangkar International Conference, oktober 2016, 15-16.
Palmer, R. D. (1996). Birth order and identification. Journal of Counseling Psychology, 30(2), 129-135.
Parker, C., Scott, S., & Geddes, A. (2019). Snowball Sampling. SAGE Research Methods Foundations.
Putri, F. O. (2012). Hubungan antara gratitude dan psychological well being pada mahasiswa. [Skripsi]. Universitas Indonesia.
Putu, N., Adhity, A., & Suminar, D. R. (2017). Pengaruh parental autonomy support terhadapt psychological well-being pada emerging adut anak pertama perempuan the effect of parental autonomy support towards psychological well-being of the emerging adul first-born. 1-13.
Primawati, S. (2007). Hubungan antara dukungan keluarga dan psychological well being pada penyandang cacat tubuh dewasa muda. [Skripsi]. Universitas Tarumanagara.
Rohendi, E. (2009). Ajaran agama dan pembentukan kepribadian. EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar UPI Kampus Cibiru 1 (1): 1—6.
Ryff, C. D. (1995). Psychological well-being in adult life. Current directions in psychological science, 4(4), 99-104.
Ryff, C. D., & Singer, B. (1996). Psychological Well-Being: Meaning, Measurement, and Implications for Psychotherapy Research. Psychotherapy and Psychosomatics, 65, 14–23.
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of personality and social psychology, 57(6), 1069.
Santrock. J. W. (2002). Adolescence: Perkembangan remaja. (Edisi keenam). Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2004). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Adolescence (11th ed.). New York: McGraw Hill.
Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Ketiga Bel). PT Erlangga.
Sapphira, A. N. C., & Suryadi. D. (2022). Gambaran psychological well-being individu dewasa awal dengan latar belakang keluarga bercerai. Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis, 2(1), 211-216.
Sawitri, D., & Siswati, S. (2019). Hubungan antara self-compassion dengan psychological well-being pada perawat instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Jombang. Jurnal Empati, 8(2).
Silaen, U. Y. R. (2016). Pengalaman anak sulung terhadap harapan orang tua dan strategi kopingnya. 336.
Subroto, U., Satiadarma, M. P., & Wati, L. (2017). Pengaruh urutan kelahiran pada kecemasan mahasiswa sekolah tinggi ilmu komunikasi x Jakarta. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(1), 311-318.
Sudaryanto, P. (2017). Perbandingan sensitivitas interpersonal peserta didik laki-laki dan perempuan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Suparman, M. Y., Ninawati., & Setiawan. K. (2022). Psycghological well-being of chinese Indonesian college students. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 655, 1113-1116.
Terry, M. L., Leary, M. R., Mehta, S., & Henderson, K. (2013). Self-compassionate reactions to health threats. Personality and Social Psychology Bulletin, 39(7), 911-926.
Thurackal, J. T., Corveleyn, J., & Dezutter, J. (2016). Personality and self-compassion: Exploring their relationship in an Indian context. Journal of Mental Health, 11(12).
Triaswari, P., & Utami, M. S. (2014). Kesejahteraan psikologis mahasiswa ditinjau dari stress. [Skripsi]. Universitas Gajah Mada.
Tumanggor, R. O. (2021). Landasan filosofis well-being pada bab 7. Seri [Publikasi Ilmiah Kontemporer UNTAR 2021; Optimalisasi Kesejahteraan Psikologi di Masa Pandemi. 146-160.
Viitpoom, K., & Saat, H. (2016). Psychological well-being of students in Estonia: Perspectives of students, parents, and teachers. In international handbook of psychological well-being in children and adolescents (pp. 51–59). Springer.
Wells, I. E. (2010). Psychological well being. New York: Nova Science Publishers.
Widodo, R. I. (2018). Periode dewasa muda jadi masa paling stres. Harian Republika.
Wykes, M. (2001). News, crime, and culture. Pluto Press.
Zessin, U., Dickhäuser, O., & Garbade, S. (2015). The relationship between selfcompassion and well-being: A meta analysis. Applied Psychology: Health and well-being, 7(3), 340-364.
Published
2024-01-09
How to Cite
Fifian Prahayuningtyas, & Debora Basaria. (2024). ANALISIS KORELASI SELF COMPASSION DENGAN PSYCHOLOGICAL WELLBEING PADA ANAK SULUNG PEREMPUAN DEWASA AWAL. Journal of Social and Economics Research, 5(2), 1176-1190. https://doi.org/10.54783/jser.v5i2.219