KRISIS DEMOKRASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DI ERA DIGITAL STUDI KASUS PEMBATASAN MEDIA SOSIAL DALAM PENGAWASAN PEMILU 2024
Keywords:
Krisis Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Media Sosial, Pemilu 2024
Abstract
Krisis demokrasi global telah menciptakan tantangan besar terhadap kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia (HAM) di era digital, termasuk di Indonesia. Studi ini menganalisis kebijakan pembatasan media sosial oleh pemerintah Indonesia menjelang Pemilu 2024 sebagai upaya untuk mengatasi penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, serta dampaknya terhadap kebebasan berekspresi. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi kasus, penelitian ini mengkaji keseimbangan antara kebutuhan menjaga stabilitas politik dan perlindungan hak-hak warga negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembatasan media sosial berpotensi merusak proses demokrasi, mengurangi partisipasi politik, dan menciptakan efek "chilling effect" di mana masyarakat takut menyampaikan pandangan mereka secara bebas. Diperlukan pendekatan yang lebih hati-hati dalam merumuskan kebijakan pengawasan media sosial agar tidak melanggar HAM dan tetap mendukung kebebasan berpendapat di era digital.References
Amnesty International. (2023). Indonesia: Freedom, justice, equality: Human rights agenda for the elected government officials. Amnesty International. https://www.amnesty.org/en/documents/asa21/7407/2023/en/
Bado, B. (2021). Model pendekatan kualitatif: Telaah dalam metode penelitian ilmiah. Tahta Media Group.
Bayinah, S. N., & Vitasari, S. A. N. (2023). Implikasi hukum terhadap penegakan HAM di era digital. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(6), 10498-10508.
Darnawati, D., Rahayuni, R., & Maulia, S. T. (2024). Demokrasi Di Era Digital. Causa: Jurnal Hukum Dan Kewarganegaraan, 3(7), 11-21.
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika. (2023). Jelang Pemilu 2024, Kominfo jaga ruang digital dari konten hoaks hingga radikalisme. Kementerian Komunikasi dan Informatika.https://aptika.kominfo.go.id/berita/jelang-pemilu-2024-kominfo-jaga-ruang-digital-dari-konten-hoaks-hingga-radikalisme/
EngageMedia. (2020). Monitoring the ruling on 2019 internet shutdowns in Papua and West Papua. Association for Progressive Communications.https://www.apc.org/en/news/engagemedia-monitoring-ruling-2019-internet-shutdowns-papua-and-west-papua
Fajdiga, M. (2024). Chilling effect: Turning the poison into an antidote for fundamental rights in Europe. Maastricht Journal of European and Comparative Law, 1023263X241239019.
Gea, F. (2023). Krisis Demokrasi Di Era Digital: Tantangan Dan Solusi Dalam Pengelolaan Informasi. literacy notes, 1(2).
Gray, J., Hutchinson, J., & Stilinovic, M. (2023). Democracy in the digital era. Policy & Internet, 15(2).
Hukumonline. (2024). Pasal 28 ayat (2) UU ITE 2024 yang menjerat penyebar kebencianSARA.Hukumonline.https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5a071f49d18b3/pasal-28-ayat-2-uu-ite-2024-yang-menjerat-penyebar-kebencian-sara/
Ismayani, I., Yusri, Y., & Sianturi, P. (2022). Analisis Pengaruh Oligarki Terhadap Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia. All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety, 2(2), 385-395.
Katadata. (2022). Hampir 400 orang dituntut dengan UU ITE dalam 9 tahun terakhir.Katadata.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/05/hampir-400-orang-dituntut-dengan-uu-ite-dalam-9-tahun-terakhir
Lawelai, H., Sadat, A., & Suherman, A. (2022). Demokrasi dan Kebebasan Berpendapat di Media Sosial: Analisis Sentimen Di Twitter. PRAJA, 10(1), 40-48.
Lembaga Survei Indonesia. (2022). Laporan Survei Pemilih Muda di Indonesia. Lembaga Survei Indonesia. https://lsi.or.id/
Metakides, G. (2024). Democracy in the Digital Era. Hannes Werthner· Carlo Ghezzi· Jeff Kramer· Julian Nida-Rümelin· Bashar Nuseibeh· Erich Prem·, 495.
Nasution, L. (2020). Hak kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam ruang publik di era digital. Adalah: buletin hukum dan keadilan, 4(3), 38-39.
Rouf, H. (2021). Pembatasan Kebebasan Berpendapat Di Era Digital.
SAFEnet. (2024). Indonesia: Freedom of expression at risk in the digital age. SAFEnet. https://safenet.or.id/
Bado, B. (2021). Model pendekatan kualitatif: Telaah dalam metode penelitian ilmiah. Tahta Media Group.
Bayinah, S. N., & Vitasari, S. A. N. (2023). Implikasi hukum terhadap penegakan HAM di era digital. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(6), 10498-10508.
Darnawati, D., Rahayuni, R., & Maulia, S. T. (2024). Demokrasi Di Era Digital. Causa: Jurnal Hukum Dan Kewarganegaraan, 3(7), 11-21.
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika. (2023). Jelang Pemilu 2024, Kominfo jaga ruang digital dari konten hoaks hingga radikalisme. Kementerian Komunikasi dan Informatika.https://aptika.kominfo.go.id/berita/jelang-pemilu-2024-kominfo-jaga-ruang-digital-dari-konten-hoaks-hingga-radikalisme/
EngageMedia. (2020). Monitoring the ruling on 2019 internet shutdowns in Papua and West Papua. Association for Progressive Communications.https://www.apc.org/en/news/engagemedia-monitoring-ruling-2019-internet-shutdowns-papua-and-west-papua
Fajdiga, M. (2024). Chilling effect: Turning the poison into an antidote for fundamental rights in Europe. Maastricht Journal of European and Comparative Law, 1023263X241239019.
Gea, F. (2023). Krisis Demokrasi Di Era Digital: Tantangan Dan Solusi Dalam Pengelolaan Informasi. literacy notes, 1(2).
Gray, J., Hutchinson, J., & Stilinovic, M. (2023). Democracy in the digital era. Policy & Internet, 15(2).
Hukumonline. (2024). Pasal 28 ayat (2) UU ITE 2024 yang menjerat penyebar kebencianSARA.Hukumonline.https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5a071f49d18b3/pasal-28-ayat-2-uu-ite-2024-yang-menjerat-penyebar-kebencian-sara/
Ismayani, I., Yusri, Y., & Sianturi, P. (2022). Analisis Pengaruh Oligarki Terhadap Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia. All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety, 2(2), 385-395.
Katadata. (2022). Hampir 400 orang dituntut dengan UU ITE dalam 9 tahun terakhir.Katadata.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/05/hampir-400-orang-dituntut-dengan-uu-ite-dalam-9-tahun-terakhir
Lawelai, H., Sadat, A., & Suherman, A. (2022). Demokrasi dan Kebebasan Berpendapat di Media Sosial: Analisis Sentimen Di Twitter. PRAJA, 10(1), 40-48.
Lembaga Survei Indonesia. (2022). Laporan Survei Pemilih Muda di Indonesia. Lembaga Survei Indonesia. https://lsi.or.id/
Metakides, G. (2024). Democracy in the Digital Era. Hannes Werthner· Carlo Ghezzi· Jeff Kramer· Julian Nida-Rümelin· Bashar Nuseibeh· Erich Prem·, 495.
Nasution, L. (2020). Hak kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam ruang publik di era digital. Adalah: buletin hukum dan keadilan, 4(3), 38-39.
Rouf, H. (2021). Pembatasan Kebebasan Berpendapat Di Era Digital.
SAFEnet. (2024). Indonesia: Freedom of expression at risk in the digital age. SAFEnet. https://safenet.or.id/
Published
2024-12-29
How to Cite
Arikson. (2024). KRISIS DEMOKRASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DI ERA DIGITAL STUDI KASUS PEMBATASAN MEDIA SOSIAL DALAM PENGAWASAN PEMILU 2024. Journal of Social and Economics Research, 6(2), 436-446. https://doi.org/10.54783/jser.v6i2.624
Section
Articles
