IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN

  • Rinaldo Piris Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ottow & Geissler Serui - Papua
  • Elisabeth Tuhumury Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ottow & Geissler Serui - Papua
Keywords: sektor unggulan,, pembangunan ekonomi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sektor-sektor unggulan dalam menunjang pembangunan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Yapen, menggunakan data sekunder runtun waktu (time series) berupa data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kepulauan Yapen dan PDRB Provinsi Papua tahun 2012 sampai 2016 berdasarkan harga konstan dengan tahun dasar 2000. Analisis data menggunakan Location Quotient (LQ), Model Ratio Pertumbuhan (MRP), Overlay, dan Klassen Typology. Hasil analisis: 1) sektor jasa-jasa paling kontributif, diikuti sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran, serta bangunan. Sektor paling produktif dan berkontribusi terbesar: pertambangan dan penggalian; 2) Analisis LQ menemukan tujuh sektor produktif dengan LQ>1 (sektor unggulan), yaitu: a) Pertanian, b) Listrik dan air bersih, c) bangunan, d) Perdagangan, hotel dan restauran, e) Pengangkutan dan komunikasi, f) Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan g) Jasa-jasa lainnya. Rasio antara kontribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan Yapen dengan PDRB Provinsi Papua tanpa tambang, ada empat dengan nilai LQ>1, yaitu: a) Listrik dan air bersih, b) Perdagangan, hotel dan restauran, c) Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta d) Jasa-jasa; 3) MRP menemukan lima sektor perekonomian dengan rasio pertumbuhan lebih besar dibanding wilayah referensi,   yaitu: a) Bangunan (2,38 kali lebih besar), b) Pengangkutan dan komunikasi (1,42 kali lebih  besar), c) Perdagangan, hotel dan restauran  (1,39 kali lebih besar), d) Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (1,29 kali lebih besar), e) Jasa-jasa (1,13 kali lebih besar). Ada empat sektor produktif yang turut meningkat, namun rasio pertumbuhannya tidak sebesar rasio pertumbuhan sektor-sektor yang sama di wilayah referensi, yaitu a) Pertambangan dan penggalian (0,57 kali lebih kecil, b) pertanian (0,50 kali lebih kecil), c) listrik dan air bersih (0,47 kali lebih kecil), serta d) industri pengolahan (0,31 kali lebih kecil); 4) Analisis  Overlay  mrnrmukan empat kategori; Kategori I sektor dengan rasio pertumbuhan dan kontribusi di wilayah studi lebih baik dari rasio pertumbuhan serta kontribusi sektor yang sama untuk wilayah referensi, yaitu: a) Perdagangan, hotel dan restauran, b) Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, c) Jasa-jasa; Kategori II, sektor dengan rasio lebih baik tetapi kontribusi lebih kecil, yaitu: a) Bangunan, b) Pengangkutan dan komunikasi, Kategori III, sektor dengan rasio pertumbuhan lebih kecil, tetapi kontribusi lebih besar, yaitu: sektor listrik dan air bersih; Kategori IV, sektor dengan rasio pertumbuhan serta kontribusinya lebih kecil yaitu: a) Pertanian, b) Pertambangan dan penggalian, c) Industri pengolahan; 5) Analisis Tipologi Klassen, ditemukan: laju pertumbuhan PDRB (Rb) serta rata-rata Pendapatan per Kapita Kabupaten Kepulauan Yapen (Yb ) lebih rendah dari indikator yang sama pada Provinsi Papua, dan menempati sel keempat dalam tabel Tipologi Klassen. Artinya ekonomi Kabupaten Kepulauan Yapen secara agregat termasuk kategori “Daerah Relatif Tertinggal”. Ada dua sektor perekonomian dengan kategori tersebut, yaitu: a) Pertambangan dan penggalian, b) Industri pengolahan. Tujuh sektor lainnya termasuk kategori sektor relatif maju namun laju pertumbuhannya masih tertekan.

References

Arsyad, Linclon. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pengembangan Ekonomi Daerah: BPFE. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Kepulauan Yapen Dalam Angka: BPS Kabupaten Kepulauan Yapen. Serui.

Badan Pusat Statistik 2016, Provinsi Papua Dalam Angka: BPS Provinsi Papua. Jayapura.

Bappeda Kabupaten Kepulauan Yapen. 2013. Rencana Pembangunan Kabupaten Kepulauan Yapen 2013-2017: Bappeda Kabupaten Kepulauan Yapen. Serui.

Budiharsono, S. 2001. Teknik Pengembangan Wilayah Pesisir dan Lautan: Pradnya Paramita. Jakarta.

Bappeda Kabupaten Kepulauan Yapen. 2016. Rencana Pembangunan Kabupaten Kepulauan Yapen: Bappeda Kabupaten Kepulauan Yapen. Serui.

Khusaini, Muhamad. 2006. Desentralisasi Fiskal dan Pembangunan Daerah Malang. Ekonomi Publik: BPFE. Universitas Brawijaya.

Kuncoro, Mudrajad, 2004. Otonomi dan Pembanguan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Penerbit Erlangga. Jakarta. ‘

Mawardi, I. 1997. Daya Saing Indonesia Timur Indonesia dan Pengembangan Ekonomi Terpadu. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta.

Safi’I. 2007. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah: Averroes Press. Malang.

Sirojuzilam. 2008. Disparitas Ekonomi dan Perencanaan Regional, Ketimpangan Ekonomi Wilayah Barat dan Wilayah Timur: Pustaka Bangsa Press.

Sirojuzilam. 2010. Regional: Pembangunan, Perencanaan, dan Ekonomi: USU Press, Medan.

Suyatno. 2000. Analisa Economic Base terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah.

Tumenggung, S. 1996. Gagasan dan Kebijaksanaan Pembangunan Ekonomi Terpadu (Kawasan Timur Indonesia). Direktorat Bina Tata Perkotaan dan Pedesaan Dirjen Cipta Karya Departemen PU. Jakarta.

Usya, Nurlatifa. 2006. Analisis Struktur Ekonomi dan Identifikasi Sektor Unggulan di Kabupaten Subang. Skripsi tidak dipublikasikan. Institut Pertanian Bogor.
Published
2023-02-12
How to Cite
Rinaldo Piris, R. P., & Elisabeth Tuhumury, E. T. (2023). IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN. Journal of Social and Economics Research, 4(2), 272-298. https://doi.org/10.54783/jser.v4i2.61