PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER AKHLAK MULIA PADA PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan mendiskripsikan penerapan pendidikan karakter akhlak mulia sebagai upaya pembentukan karakter siswa di SMK Negeri 1 Tanjung Raya dilihat dari: 1) Aktifitas yang dilakukan siswa setiap hari di Sekolah. 2) Upaya guru dalam menerapkan pendidikan karakter akhlak mulia pada siswa. 3) Dampak dari penerapan pendidikan karakter akhlak mulia pada siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk menjawab permasalahan penelitian tentang penerapan pendidikan karakter akhlak mulia pada perubahan tingkah laku siswa kelas XI Jurusan Teknik Mesin di SMK Negeri 1 Tanjung Raya, peneliti mengumpulkan data dari 37 orang siswa dengan melakukan observasi dan wawancara secara tertulis dan wawancara secara lisan dengan subjek penelitian siswa kelas XI Jurusan Teknik Mesin SMK Negeri 1 Tanjung Raya. Hasil penelitian mengungkapkan data sebagai berikut: 1) Penerapan pendidikan karakter akhlak mulia pada perubahan tingkah laku siswa dapat dilihat dari aktivitasnya sehari-hari di sekolah. Hal itu terlihat dengan adanya aturan tata tertib di sekolah yang mengharuskan siswa untuk memiliki akhlakul karimah, baik yang berhubungan dengan Tuhan, diri-sendiri, keluarga, masyarakat maupun alam sekitar. 2) Upaya yang dilakukan oleh guru di sekolah dalam menerapakan karakter akhlak mulia adalah dengan memberikan pengarahan kepada siswa tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, hal itu harus dilakukan secara berkelanjutan. Untuk melakukan hal itu, harus ada kerja sama antara wali kelas, guru BK dan seluruh komponen sekolah. 3) Dampak dari penerapan pendidikan karakter akhlak mulia ini adalah terjadinya perubahan akhlak siswa ke arah yang lebih baik. Siswa bisa lebih dekat dengan Tuhannya, dirinya sendiri, keluarga, masyarakat dan alam sekitar. Dengan adanya sikap seperti itu siswa menjadi bisa memilah mana perbuatan yang berdampak positif terhadap dirinya yang harus dikerjakan dan mana perbuatan yang berdampak negatif terhadap dirinya yang harus ditinggalkan.
