PERENCANAAN KAWASAN KESENIAN DAN KERAJINAN KHAS SIJUNJUNG DI KABUPATEN SIJUNJUNG

  • Suwita Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti
  • Inggrid Imanuddin Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti
  • Rasyidin Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti
Keywords: perencanaan,, kawasan seni dan kerajinan khas Sijunjung,, wisata kampung adat

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rancangan dan desain fasilitas pendukung kawasan wisata Kesenian dan Kerajinan Khas Sijunjung.  Lokasi penelitian berada di Kampung Adat Sijunjung, Jorong Padang Ranah Tanah Bato, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Lokasi ini berpotensi dibangun kawasan kesenian dan kerajinan dan pengembangan kesenian khas Sijunjung untuk mendukung wisata kampung adat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data primer dan sekunder. Analisis data meliputi; analisis tapak, fungsi, pengguna, aktivitas, program ruang, bentuk, struktur, dan utilitas. Hasil rancangan Kawasan Wisata Kesenian & Kerajinan Khas Sijunjung dengan tema Extending Tradition, adalah: 1) Konsep tapak meliputi konsep aksesibilitas, kebisingan, view, pencahayaan, vegetasi, sirkulasi konsep zoning. Aksesibilitas masuk dan keluar site menggunakan pintu berbeda, Tingkat kebisingan tinggi berada di sebelah timur dan selatan site, berasal dari kendaraan bermotor, untuk kenyamanan pengunjung, bangunan yang membutuhkan ketenangan diposisikan jauh dari pusat kebisingan, serta menggunakan tanaman peredam kebisingan seperti tanaman Green leylandii. View dikelilingi lahan pertanian dan perkebunan warga, sehingga bangunan dan area yang menghadap ke view lahan tersebut. Pencahayaan alami dan buatan. Penghawaan juga secara alami dan buatan. Vegetasi yang digunakan sesuai dengan fungsinya. Pola sirkulasi menggunakan pola jalur network (jaringan) dan sirkulasi satu jalur; 2) Konsep ruang meliputi ruang luar dan ruang dalam. Konsep ruang luar berupa susunan semua bangunan yang ada di dalam site, dan konsep ruang dalam merupakan pembagian ruangan di dalam bangunan dan susunan furniture; 3) Konsep bentuk, mencakup prinsip-prinsip Extending Tradition, dan kriteria dalam kombinasi bentuk, menggunakan elemen-elemen tradisional dan konsep vernacular; 4) Konsep struktur meliputi struktur bawah, struktur tengah, dan struktur atas. Struktur bawah menggunakan pondasi batu kali, dan pondasi tapak. Struktur tengah menerapkan sistem rangka brancing. Struktur atas menerapkan rangka batang untuk bangunan auditorium, dan pengelola, serta rangka baja ringan untuk bangunan gallery, worshop; 5) Konsep Utilitas, terdiri dari sistem jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan air kotor, pemadam kebakaran, dan penangkal petir. Jaringan listrik berasal dari 3 sumber yaitu PLN sebagai sumber listrik utama, genset sebagai sumber listrik cadangan, dan tenaga surya khusus untuk penerangan jalan. Sumber air bersih dari PDAM sebagai sumber air bersih utama, dan sungai sebagai cadangan. Air kotor (limbah) disalurkan ke bio septictank yang langsung diolah. Pemadam kebakaran menggunakan fire sprinkler sebagai sistem pemadam kebakaran utama, dan fire hydrant sebagai cadangan, serta dibuat jalur evakuasi. Sistem penangkal petir menggunakan metode ESE (Early Streamer Emission).

References

Alat Pemadam Kebakaran. Diakses 12 September 2022, dari: https://www.alatpemadamkebakaran.co/alat-pemadam-manual-dan-jenis.html.

Azmi, A. & Pane, I. A. (2018). Penerapan Arsitektur Tradisional Minangkabau Pada Bangunan Perkantoran Bukittinggi. Jurnal Arsitektur dan Perkantoran “Koridor”, 09(02)

Dewi, C. S. (2018). Peran Taman Ismail Marzuki. Jurnal Seni Nasional CIKINI, 02.

Francis D.K, Ching, 1996, Architecture’From, Space, and Order’, A. VNR Book, USA.Google Earth.

Korner, K. (2019). Septic Tank Tangki Septik Biofilter. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=bHOG0ymEmxc

Marlina, Endy. (2008). Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Penerbit Andi, Yogyakarta

Maulana, M. (2017). Perancangan Pusat Kesenian dan Kerajinan Khas Malangan Di Kabupaten Malang. (Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2017).

Neuferts, Ernst. (1996). Data Arsitek. Edisi 33 Jilid 1 Ciracas: Erlangga.

--------------------. (1996) “Data Arsitek Edisi 33 Jilid 2” Ciracas: Erlangga.

Pratiwi, N. E. (2013). Perancangan Wisata Kampung Seni dan Kuliner Trenggalek: Tema Extending Tradition (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Rahmatika, E. (2021). 10 Jenis Pondasi Rumah dan Bangunan Yang sering Digunakan serta Fungsinya. Diakses 12 September 2022, dari: https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-pondasi-rumah/

Ramdana, W. (2018). Perancangan Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional Bali dengan Pendekatan Re-Interpreting Tradition di Denpasar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Rangka Kuda-kuda Kayu Awet Berkat Treatment Pengawetan. (2020). Diakses 12 September 2022, dari: https://www.antiserangga.com/rangka-kuda-kuda-kayu-awet-berkat-treatment-pengawetan-6115.html.

Struktur gedung bertingkat tinggi. Diakses 12 september 2022, dari : https://www.builder.id/jstruktur-gedung-bertingkat-tinggi/

Studio, A. (2020). Pengertian dan Fungsi Kolom dalam Bangunan. Diakses 10 September 2022, dari: https://www.arsitur.com/2015/10/pengertian-kolom-dalam-bangunan.html.

Tanggoro, Dwi, 2006, Utilitas Bangunan, Penebit Universitas Indonesia, Jakarta

Tommy. (2020). Begini Cara Menghitung Kebutuhan Besi untuk Plat Lantai. Diakses 12 September 2022, dari: https://konstruksiindo.com/cara-menghitung-kebutuhan-besi-plat-lantai/.
Published
2023-03-04
How to Cite
Suwita, S., Inggrid Imanuddin, I. I., & Rasyidin, R. (2023). PERENCANAAN KAWASAN KESENIAN DAN KERAJINAN KHAS SIJUNJUNG DI KABUPATEN SIJUNJUNG. Journal of Scientech Research and Development, 4(2), 389-410. https://doi.org/10.56670/jsrd.v4i2.97