PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGELOLA PROGRAM MELALUI PELATIHAN PEMETAAN WILAYAH RESEPTIF MALARIA TINGKAT KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

  • Muh. Saleh Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Indonesia
  • Andi Marwah Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
  • Tuti Erawati Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
  • Andi Ayumah Hasan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
  • Naswir Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas 1 Makassar
  • Nildawati Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Indonesia
  • Muhammad Hasan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar, Indonesia
Keywords: pelatihan,, pemetaan wilayah reseptif,, Program Malaria,, Kepulauan Selayar

Abstract

Malaria tetap menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang serius di Kabupaten Kepulauan Selayar. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah melalui pemetaan wilayah reseptif malaria. Artikel ini membahas sebuah pelatihan yang diadakan pada 10-12 November 2023, diikuti oleh 30 peserta pengelola program malaria dari puskesmas di Kabupaten Kepulauan Selayar. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis para pengelola program malaria dalam melakukan pemetaan wilayah reseptif malaria, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengendalikan malaria di wilayah mereka.

Metode pelatihan ini mengacu pada kurikulum yang disusun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Fokusnya adalah pada kegiatan lapangan seperti pengumpulan data lapangan, identifikasi larva Anopheles, pengukuran luas habitat, pengambilan titik koordinat, dan pembuatan peta lokasi menggunakan perangkat lunak QGIS. Melalui rangkaian kegiatan ini, peserta pelatihan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran malaria serta keterampilan praktis dalam menerapkan teknik survei dan pemetaan geografis.

Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta, seperti terlihat dari uji statistik paired-sample T-test. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pemahaman peserta dan diharapkan dapat membantu mereka dalam mengambil langkah-langkah efektif dalam pencegahan dan pengendalian malaria di Kabupaten Kepulauan Selayar

References

Community, Q. (2023). QGIS A Free and Open Source Geographic Information System. https://qgis.org/en/site/

Fagbohun, I. K., Idowu, E. T., Awolola, T. S., & Otubanjo, O. A. (2020). Seasonal abundance and larval habitats characterization of mosquito species in Lagos State, Nigeria. Scientific African, 10, e00656. https://doi.org/10.1016/j.sciaf.2020.e00656

Hasyim, H., Nursafingi, A., Haque, U., Montag, D., Groneberg, D. A., Dhimal, M., Kuch, U., & Müller, R. (2018). Spatial modelling of malaria cases associated with environmental factors in South Sumatra, Indonesia. Malaria Journal, 17(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s12936-018-2230-8

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Penanggulangan Malaria.

Kesehatan, K., Jenderal, D., Dan, P., & Penyakit, P. (2023). Kementerian kesehatan direktorat jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit tahun 2023.

Lima, J. B. P., Rosa-Freitas, M. G., Rodovalho, C. M., Santos, F., & Lourenço-de-Oliveira, R. (2014). Is there an efficient trap or collection method for sampling Anopheles darlingi and other malaria vectors that can describe the essential parameters affecting transmission dynamics as effectively as human landing catches? - A Review. Memorias Do Instituto Oswaldo Cruz, 109(5), 685–705. https://doi.org/10.1590/0074-0276140134

Republik Indonesia. (2021). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000. 099120, 1–16.

Sirait, R. A. (2023). Mengulas Eliminasi Malaria Urgensi Perbaikan Tata Kelola Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai Upaya Meningkatkan Riset dan Inovasi Peluang Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Dewan Redaksi Urgensi Perbaikan Tata Kelola Badan Riset dan Inovasi Peluang. VIII.

St. Laurent, B., Supratman, S., Asih, P. B. S., Bretz, D., Mueller, J., Miller, H. C., Baharuddin, A., Shinta, Surya, A., Ngai, M., Laihad, F., Syafruddin, D., Hawley, W. A., Collins, F. H., & Lobo, N. F. (2016). Behaviour and molecular identification of Anopheles malaria vectors in Jayapura district, Papua province, Indonesia. Malaria Journal, 15(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12936-016-1234-5

Wardrop, N. A., Jochem, W. C., Bird, T. J., Chamberlain, H. R., Clarke, D., Kerr, D., Bengtsson, L., Juran, S., Seaman, V., & Tatem, A. J. (2018). Spatially disaggregated population estimates in the absence of national population and housing census data. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 115(14), 3529–3537. https://doi.org/10.1073/pnas.1715305115

WHO. (2021). World Health Assembly adopts new resolution on malaria. https://www.who.int/news/item/28-05-2021-world-health-assembly-adopts-new-resolution-on-malaria

Published
2024-05-14
How to Cite
Saleh, M. S., Andi Marwah, Tuti Erawati, Andi Ayumah Hasan, Naswir, Nildawati, & Muhammad Hasan. (2024). PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGELOLA PROGRAM MELALUI PELATIHAN PEMETAAN WILAYAH RESEPTIF MALARIA TINGKAT KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR. Journal of Community Service, 6(1), 95-104. https://doi.org/10.56670/jcs.v6i1.204