PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA TANIMBAR

  • Messy Ratuanik Pendidikan Matematika, Universitas Lelemuku Saumlaki
  • Samuel Urath Pendidikan Matematika, Universitas Lelemuku Saumlaki
  • Jakobus Nifanngelyau Pendidikan Matematika, Universitas Lelemuku Saumlaki
  • Yoseph Watraran Pendidikan Matematika, Universitas Lelemuku Saumlaki
  • Jakobus Dasmasela Pendidikan Matematika, Universitas Lelemuku Saumlaki
  • Elisabeth Lerebulan Pendidikan Matematika, Universitas Lelemuku Saumlaki
  • Regina Nifmaskossu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Lelemuku Saumlaki
  • Erna Grace Oratmangun Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Lelemuku Saumlaki
Keywords: Kearifan Lokal, Pembelajaran Matematika

Abstract

Kearifan lokal dipandang relevan dengan pembelajaran matematika, karena merupakan suatu budaya produk yang meliputi filosofi, nilai, norma, etika, ritual, kepercayaan, kebiasaan, adat, dan seterusnya. Konsep matematika memperkenalkan anak pada ide yang berbeda, kepercayaan, nilai, dan budaya bahkan berkaitan dengan pengajaran nilai dan sikap anak. Kerarifan lokal (budaya) yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah kain tenun tanimbar, anyaman, rumah adat, patung seni rupa dan peninggalan leluhur. Budaya tersebut yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mempunyai aspek-aspek matematika yang bisa dijadikan sebagai sumber pembelajaran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah menghasilkan pedoman pembelajaran matematika yang berbasis kearifan lokal. Metode yang digunakan yaitu metode pengembangan dalam bentuk pelatihan. Tahapan dalam mengatasi masalah yang terjadi di SD dan SMP di Desa Adodo Fordata terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Refleksi. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah: 1)  Peningkatan kualitas pendidikan dan melestarikan kearifan lokal (budaya) Tanimbar dengan memberikan pelatihan berkaitan dengan pembelajaran yang berbasis kearifan lokal (budaya) Tanimbar yang ada disekitar siswa, dan 2) Pengetahuan peserta dalam merancang dan mendesain pembelajaran yang berbasis kearifan lokal (budaya) khususnya mata pelajaran matematika pada jenjnag SD dan SMP. Dampak dari pengabdian kepada masyarakat ini memberikan kontribusi kepada pendidik dalam mengajar sehingga budaya di sekitarnya dapat dilestarikan untuk menjaga kearifan lokal.

References

Ratuanik, M., & Kundre, O. T. (2018). Pemanfaatan Etnomatematika Kerajinan Tangan Anyaman Masyarakat Maluku Tenggara Barat dalam Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia, 416–423.

Ratuanik, M., & Nay, F. (2017). Study of Project Based Learning with Scientific Approach of Ethnomathematic to Improve Problem Solving Ability. Proceedings The 2017 International Conference on Research in Education, June, 241–256.

Ratuanik M, Filindity A. Etnomatematika: Konsep Geometri pada Perahu Batu di Desa Sangliat Dol Kecamatan Wertamrian Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora. 2021 Dec 28;1(2):109-122.

Dasmasela J, Urath S, Nifanngelyau J. Etnomatematika Seni Rupa Patung Tumbur. Jurnal Pendidikan Indonesia. 2021 Jan 25;2(1):36-47.

Urath S, Nifanngelyau J, Dasmasela J. Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Kepulauan pada Tanjung Kormomolin untuk Membuktikan Geometri Eliptik. Jurnal Pendidikan Indonesia. 2021 Jan 25;2(1):85-94.

Iraratu MK, Urath S, Srue O, Nifanngelyau J. Kajian Etnomatematika pada Rumah Adat Desa Lorulun Kecamatan Wertamrian Kabupaten Kepulauan Tanimbar Sebagai Sumber Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Indonesia. 2021 Dec 21;2(12):2119-33.

Ratuanik, M., Batfin, Y., Urath, S., & Nay, F. A. (2022). Etnomatematika pada Tarian Tnabar Ila’a Masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar: Artikel Leibniz. Leibniz: Jurnal Matematika, 2(1), 1-17. Retrieved from https://ejurnal.unisap.ac.id/index.php/leibniz/article/view/136

Published
2023-01-11
How to Cite
Messy Ratuanik, Samuel Urath, Jakobus Nifanngelyau, Yoseph Watraran, Jakobus Dasmasela, Elisabeth Lerebulan, Regina Nifmaskossu, & Erna Grace Oratmangun. (2023). PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA TANIMBAR. Journal of Community Service, 4(2), 123-133. https://doi.org/10.56670/jcs.v4i2.92